Jakarta – Potensi Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang berlimpah ternya ta belum digarap maksimal. Hasilnya, pertumbuhan industri di sektor perikanan belum membanggakan.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, atau bahkan China sekalipun.
“Sektor perikanan kita besar sekali dan Indonesia mampu mengelolanya. Kami tentu mendukung apa yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di sektor hulu,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Panggah, Indonesia mempunyai potensi dalam penangkapan ikan segar. Untuk ikan beku, ikan filet, udang beku, serta industri pengolahan ikan lainnya harus ditingkatkan lagi. Sementara untuk pengolahan ikan terkait dengan tuna, sarden kaleng, dan lainnya, diharapkan hingga tahun 2019 ada peningkatan pertumbuhan di atas 13%.
“Untuk kelompok industri pengolahan ikan kami ingin setiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Paling tidak growth di atas 10% sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan lebih dari 5,5%,” tuturnya.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk bisa meningkatkan nilai produksi ekspor ikan dalam negeri.
“Ada dua hal memengaruhi peningkatan nilai ekspor, yaitu faktor dalam negeri dan luar negeri yang menyebabkan ekspor perikanan naik turun,” ujarnya.
Nilanto menuturkan, strategi meningkatkan ekspor-dari dalam negeri adalah melihat negara tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan China.
Nilanto mengatakan, untuk strategi di sektor luar negeri, pemerintah berupaya menghilangkan bea ekspor ke negara tujuan.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9