Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan tugas pengawalan arus mudik Lebaran tahun 2017. MUI menilai, arus mudik dan anis balik tahun ini berjalan lancar dan tidak ada hambatan yang signifikan.
“Harus diakui bahwa pelaksanaan arus mudik Lebaran tahun ini lebih baik dari tahun kemarin. Jumlah korban kecelakaan kendaraan bermotor menurun, pengaturan arus lalu lintas kendaraan lebih tertib dan teratur,” ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi dalam keterangannya, Kamis (6/7). Tidak hanya mengapresiasi kinerja kepolisian, Zainut juga mengapresiasi kesiapan dari petugas pendukung, baik dari petugas perhubungan, kesehatan, transportasi, maupun petugas keamanan lainnya yang juga telah bekerja secara maksimal dan terintegrasi.
Kendati demikian, Zainut mengatakan, harus diakui bahwa masih ada beberapa masalah yang harus diperhatikan, seperti masih adanya kemacetan dan penumpukan kendaraan di berbagai ruas jalan, serta masih banyak terjadi kecelakaan kendaraan bermotor di jalan raya yang mengakibatkan jatuhnya korban.
Bahkan, menurut Zainut, dukungan transportasi massal, seperti kereta api, kapal laut, dan bus yang bisa mengangkut pemudik dengan biaya murah, aman, dan nyaman juga masih belum sepenuhnya maksimal. “Namun, secara keseluruhan semuanya bisa berjalan dengan lancar dan aman,” ucapnya.
Pemerintan juga mengklaim berhasil mengelola arus mudik selama libur Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Menurut Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) teten masduki , keberhasilan pemerintah ini tidak terlepas dari koordinasi antar kementerian yang dilakukan selama bulan Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri. “Kami pantau sentimen publik cukup positif. Pengelolaan mudik kemarin sangat berhasil,” kata Teten mengklaim, Kamis (6/7).
Ia memaparkan, sebanyak 19 juta jiwa tercatat mengikuti arus mudik baik melalui darat, laut, dan udara. Teten menyebut, pada tahun ini pemerintah berhasil menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, menurunkan angka percaloan secara signifikan, juga menurunkan angka pemudik yang mengalami sakit selama liburan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, mudik pada tahun ini dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya dengan perencanaan dan persiapan lintas sektoral yang lebih matang. “Presiden secara khusus memerintahkan kami dalam ratas (rapat terbatas) untuk melaksanakan kegiatan mudik Lebaran lebih baik dan tidak melaksanakan dengan sektoral. Dan ini yang buat kami semangat, kompak, dan melakukan kegiatan bahu-membahu,” kata dia.
Budi mengatakan, pemerintah telah melakukan perencanaan, pengecekan kesiapan infrastruktur jalan, penyiapan manajemen dan rekayasa lalu lintas operasional di lapangan, pengecekan kesiapan sarana angkutan, penyiapan fasilitas pendukung, dan penyosialisasian jalur utama dan jalur alternatif.
Untuk mengurangi menumpuknya masyarakat yang mudik menggunakan kendaraan pribadi, pemerintah juga memberikan layanan mudik gratis bagi pengendara sepeda motor. “Motor gratis sudah kita lakukan, kita buat 299.178 orang. Tapi, motor karena alasan tertentu belum maksimal. Motor memang jadi PR kita untuk bisa ditingkatkan supaya mereka tidak naik motor lagi,” ujarnya.
Infrastruktur efektif
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menilai, adanya jalur tol darurat di beberapa titik ruas jalan dan empat jalan layang, efektif mengurangi kemacetan saat arus mudik dan arus balik. Empat jalan layang tersebut berada di Klonengan, Dermoleng, Kretek, dan Kesambi yang berada di ruas jalan Tegal-Purwokerto.
Berdasarkan data dari Korlantas, terjadi penurunan jumlah kecelakaan hingga 30,4 persen, dari 4.551 kecelakaan pada 2016 menajdi 3.168 kecelakaan pada 2017. Jumlah korban kecelakaan juga mengalami penurunan.
Korban meninggal pada tahun ini menurun sebesar 41,2 persen dari 1.261 orang menjadi 742 orang. Korban luka berat tercatat menurun 40,2 persen dari 1.148 orang menjadi 687 orang, dan korban luka ringan turun 23,4 persen dari 5.697 orang menjadi 4.366 orang.
Sepanjang musim mudik tahun ini, sejumlah kepolisian daerah juga mencatat penurunan tajam angka kecelakaan lalu lintas. Pihak Polda Jawa Tengah (Jateng) kemarin melansir, penurunan angka kecelakaan lalu lintas itu mencapai 39 persen.
Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Bakharuddin mengatakan, jumlah kecelakaan lalu lintas selama mudik dan balik tahun ini mencapai 370 kejadian, turun dari 607 kejadian pada tahun lalu. “Jumlah korban meninggal dunia juga turun. Tahun ini 21 jiwa, tahun lalu sampai 36 jiwa,” katanya di Semarang, Kamis (6/7).
Polda Metro Jaya juga mengklaim jumlah kecelakaan lalu lintas arus mudik dan arus balik selama Operasi Ramadniya 2017 menurun 28 persen dibandingkan pada 2016. Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Dirlantas Polda Metro Jaya AKP Budiyanto menyebutkan, jumlah kecelakaan lalu lintas musim mudik kali ini sebanyak 95 kejadian, sedangkan pada 2016 sebanyak 132 kejadian.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9