Jakarta – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengaku gembira dengan adanya wacana sertifikasi pernikahan yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ( Kemenko PMK).
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa dalam membangun sebuah keluarga dan generasi yang berencana dengan baik perlu adanya berupa sertifikasi.
“Saya gembira wacana sertifikasi pernikahan ini. Sebab pentingnya membangun sebuah keluarga hingga menghasilkan generasi yang terencana dengan baik,” katanya di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Jumat (22/11).
Hasto menuturkan melalui sertifikasi pernikahan, nantinya keluarga yang terencana tersebut menghasilkan Sumber Daya Manusia yang unggul sesuai dengan program Presiden, Joko Widodo. Sertifikasi pernikahan ini juga diperlukan khususnya bagi pasangan yang belum memahami reproduksi.
“Membangun generasi yang terencana dimulai dari proses reproduksi, namun saat ini banyak yang belum paham. Sertifikasi pernikahan ini penting dimana nanti kami juga akan memasukkan edukasi tentang reproduksi dan pendidikan seks,” katanya.
Hasto menginfokan bahwa saat seseorang memutuskan menikah muda khususnya di usia 16-19 tahun, alat reproduksi wanita belum siap untuk dibuahi. Sehingga ini dapat menimbulkan kerentanan penyakit seperti kanker serviks dan stunting pada anak yang dikandungannya.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9