Jakarta – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa rencana pemerintah untuk memperluas pasar produk dalam negeri dan meningkatkan kinerja ekspor dengan membuka pasar-pasar ekspor nontradisional mulai menunjukkan kenaikan.
Pemerintah mengharapkan dengan dibukanya pasar -pasar baru tersebut, kinerja ekspor Indonesia tidak lagi hanya bertumpu pada pasar ekspor tradisional, tetapi bisa memaksimalkan potensi pasar nontradisional dalam upaya meningkatkan kinerja ekspor nasional. Dia menyebut adanya pertumbuhan ekspor yang relatif tinggi ke negara -negara nontradisional meskipun nilainya masih kecil. Beberapa diantaranya adalah peningkatan ekspor ke Turki sebesar 17,22% dan Mesir 44,83% (yoy).
Pihaknya juga mendorong adanya investasi ke beberapa negara. Investasi pengusaha nasional di negara-negara tujuan ekspor itu, kata Enggartiasto, diharapkan mengerek kinerja ekspor nasional.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-September 2017 mencapai USS 123,36 miliar atau meningkat 17,36% (yoy). Neraca perdagangan mengantongi surplus USS 10,87 miliar.
Kendala Investasi
Di lain sisi. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) thomas lembong menyatakan, hingga saat-ini masih banyak kendala investasi sehingga harus segera diselesaikan khususnya terkait dengan permasalahan perizinan di daerah yang terbilang masih rumit.
Beberapa catatan yang menjadi hambatan untuk menarik investor masuk ke Indonesia antara lain adalah regulasi di tingkat pemerintah daerah, permasalahan pajak, isu tenaga kerja, lahan, dan juga infrastruktur.
Berdasarkan catatan BKPM, nilai investasi yang masuk ke Indonesia terus meningkat sejak 2012. Pada 2016 total investasi yang masuk baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 613 triliun. Adapun pada semester 1-2017, total investasi yang masuk sudah mencapai Rp 336,7 triliun, naik 12,9% dibanding periode sama 2016.
Menyinggung kinerjanya. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pembangunan Bandara Silangit, Sumatera Utara menjadi contoh capaian 3 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk mengejar ketertinggalan sektor transportasi. Dia menekankan pesan Presiden Joko Widodo yang ingin agar kementeriannya dapat membangun transportasi dan menciptakan konektivitas.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9