Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog karyawan gunarso mengatakan, wacana tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran yang ditempuh Bulog guna membidik pasar dengan kemasan kecil. “Kami tetap mempertahankan pasar dengan kemasan 5, 10, dan 25 kg. Untuk yang beras renceng sedang dalam proses kajian, ini baru disampaikan Pak Direktur Utama, tentu direktorat pengembangan bisnis akan mengkaji, apakah nanti kemasannya 2 ons, 1 ons, atau berapa. Itu harus ada kajian, yang pasti itu akan menjadi alternatif kemasan yang lebih simpel, sederhana, kecil, dan lebih mudah diakses dalam kondisi saat ini,” kata dia usai acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 tentang Ketersediaan Stok Pangan Jelang Puasa 2018 di Jakarta, Jumat (11/5).
Untuk mendukung rencana tersebut, kata dia, Bulog akan mempersiapkan infrastruktur yang dibutuhkan yang nantinya bisa dikerjasamakan dengan pihak lain. “Kemasan kecil ini sebuah inovasi Bulog bahwa ada segmen pasar yang mungkin harus dipenuhi dengan kemasan lebih kecil. Kami pastikan untuk beras kemasan 5 kg, 10 kg, dan 25 kg itu tetap ada dan itu adalah standar yang telah dimiliki perusahaan,” jelas karyawan gunarso .
Dalam kesempatan itu, Karyawan mengatakan, Bulog mengalokasikan 10 ribu ton beras untuk setiap pelaksanaan operasi pasar (OP) apabila dibutuhkan. Angka itu lebih rendah dibandingkan penetapan oleh pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).
“Berdasarkan pengalaman, juga dari OP Puasa tahun lalu, rata-rata serapan
berkisar 5.000 ton atau belum pernah sampai 15 ribu ton. Karena itu, kami alokasikan hanya 10 ribu ton untuk setiap OP, total seluruh Indonesia, termasuk untuk Puasa. Tapi, kalau dari sisi stok aman dan siap didistribusikan,” kata Karyawan.
Saat ini, kata dia. Bulog menguasai stok setara 1,20 juta ton setara beras. Sesuai instruksi, Bulog ditugaskan menjaga stok sebanyak 1,50 juta ton setara beras pada akhir 2018. Bulog terus melakukan penyerapan, saat ini penyerapan sekitar 15 ribu ton per hari.
“Stok 1,20 juta ton, kalau untuk keperluan rutin Bulog, ini bisa lebih dari enam bulan dan kami kira ini lebih dari cukup hanya untuk Puasa dan Lebaran dan sampai menyongsong panen gadu nanti,” kata Karyawan.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Henriadi mengklaim pasokan pangan untuk Puasa 2018 aman. Pemerintah dalam hal ini Kementan melalui sinergi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Satgas Pangan, dan Perum Bulog melakukan tiga hal terkait Puasa dan Lebaran 2018, yakni menjamin ketersediaan, menjamin distribusi, dan mengawal harga.
Tiga hal itu yang kami lakukan, mi berjalan seperti 2017, kami jamin stabilitas harga dan pasokan pangan aman,” kata Agung.
Selain daging ayam dan telur, kata dia, harga bahan pangan saat ini relatif stabil. Kementan mengakui harga daging ayam dan telur cenderung naik namun baru terjadi dalam 2-3 hari ini. Hal tersebut karena harga pakan naik akibat penguatan dolar AS. “Hal itu menyebabkan harga pakan naik sekitar Rp 100-150 per kg. Ini yang berdampak pada kenaikan DOC sekitar Rp 500 per ekor. Kami telah melakukan pertemuan dengan produsen besar daging ayam dan telur guna mendiskusikan bagaimana supaya harga bisa terkendali,” kata Agung.
Sementara itu, Kepala Badang Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag Rasan Muhri mengatakan, pihaknya menerapkan empat langkah untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pangan pokok saat Puasa dan Lebaran 2018. Yakni, penguatan regulasi melalui peraturan menteri perdagangan yang mengatur harga acuan dan harga ecerean tertinggi (HET) serta pendaftaran pelaku usaha bahan pangan pokok.
“Kedua, penatalaksanaan, mulai dari rapat koordinasi dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan pelaku usaha, memfasilitasi dengan BUMN dan pelaku usaha, hingga penugasan Bulog,” kata Kasan.
Kemudian, seluruh Indonesia. Selanjutnya adalah melakukan upaya khusus berupa langkah penetrasi pasar ke pasar rakanjut dia, melakukan pemantauan dan pengawasan oleh pejabat eselon I Kemendag dan Satgas Pangan diyat dan ritel modern.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9