Jakarta – Aksi bengjs dilakukan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Nduga, Papua, kemarin (25/6) Tiga orang tewas dan dua lainnya terluka parah dalam satu serangan di kawasan Bandara Kenyam.
Polri menyebut serangan itu terkait dengan pilgub di sana. Sebagai catatan, pilgub diikuti dua pasangan calon, Lukas Enembe-Klemen Tinal dan John Wempi Wetipo-Habel Melkias Suwae.
Serangan separatis tersebut terjadi pukul 09.45 WIT. Sasaran pertama adalah pesawat Trigana Air berjenis Twin Otter. Pesawat beregister PK-YRU itu mendarat di Bandara Kenyam untuk mengangkut 15 personel Brimob yang akan melakukanengamanan pilkada di sana.
Menurut Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Ko-lonoel M. Aidi, serangan itu mengakibatkan pilot Ahmad Abdillah Kamil mengalami luka cukup serius. “Pilot kena serpihan peluru di bagian punggung dan kepala bagian belakang,” jelasnya saat dihubungi kemarin.
Serangan itu lalu dibalas Brimob dan personel TNI dari Yonif 755/ Yalet yang berjaga di kawasan bandara. Kelompok separatis lalu kabur ke kampung di dekat bandara. “Sambil melarikan diri, KKSB juga membantai tiga warga sipil, juga menyebabkan seorang anak kecil luka parah.” papar Aidi Berdasar pengakuan warga setempat, lanjut Aidi, kelompok separatis yang kemarin beraksi berjumlah 16 orang. Mereka membawa 6 senjata laras panjang yang diidentifikasi berjenis AK-47, 2 pucuk FN FNC, 2 pucuk pistol, serta sejumlah panah, tombak, parang, dan golok. “Mereka memaksa masyarakat keluar rumah,” imbuhnya.
Kemudian, mereka mengumpulkan delapan orang pendatang.
Termasuk tiga warga sipil yang ditemukan meninggal dunia. Yakni, pasangan suami istri Margaretha Pali-Hendrik Sartu Kola dan Zainal Abidin.
Menurut Aidi, Margaretha Pali ditembak di bagian kepala ketika memeluk putranya, Arjuna Kola. Di lengan kanannya juga terdapat luka akibat benda tajam. Sementara itu, Hendrik ditembak di bagian perut. “Serta kena parang di kaki kanan bagian betis,” jelas Aidi.
Melihat aksi KKSB tersebut, lanjut Aidi, lima warga pendatang lain yang juga dikumpulkan berusaha melarikan diri. Sayang, Zainal bernasib malang. Dia tertembak di bagian rusuk hingga meninggal dunia. Sementara itu, Arjuna yang menyaksikan ibu dan ayahnya ditembak KKSB terluka di bagian wajah lantaran sabetan parang. “Di kepala bagian pelipis kiri nyaris sampai ke hidung,” kata dia.
Mereka dievakuasi bersama tiga kru pesawat yang kemarin ditembaki KKSB ke Timika.
Insiden itu terjadi selang empat hari setelah KKSB menembaki pesawat milik Dimonim Air di bandara yang sama. Kondisi yang tidak aman itulah yang membuat personel Brimob ditambah.
Informasi sementara yang dimiliki Kodam XVII/Cenderawasih, separatis yang beraksi di Nduga kemarin merupakan kelompok yang dipimpin Egunius Kogoya. Mereka memang pernah meram- pas senjata milik aparat. Juga, terlibat dalam penembakan almarhum Vicko Sondakh yang meninggal ketika turut terlibat dalam pembangunan jalan trans-Papua.
Keterangan serupa disampaikan Kapolri lenderal Tito Karnavian. KKSB yang beraksi di Nduga bukan kelompok baru. “Daerah Kenyam itu kecil. Jadi, kelompoknya itu-itu saja,” ucap Tito.
Orang nomor satu di institusi Polri itu pun menyampaikan bahwa kelompok bersenjata di Nduga memang sudah lama ada. “Kelompok ini pernah menyandera orang dalam peristiwa Mapenduma,” papar Tito.
“Sering kali juga dimanfaatkan atau ikut memanfaatkan situasi pilkada,” lanjutnya.
Menurut Tito, sudah ada 114 personel TNI dan Polri yang bertugas di Nduga. Namun, karena situasi tidak aman, personel Brimob akan ditambah. Itu dilakukan untuk memastikan pilkada berjalan semestinya. Sebab, kelompok separatis biasanya mengintimidasi masyarakat untuk memilih pasangan tertentu. Tito memastikan instansinya bersama TNI tidak akan mundur untuk menghadapi ancaman seperti itu. “Saya sudah sampaikan Pak Kapolda (Papua), kalau kurang (pasukan), kita tambah lagi,” tegas dia. “Kita nggak boleh kalah dengan kelompok-kelompok bersenjata yang ada di situ,” tambahnya.
Pengiriman Logistik
Sementara itu, Kepala Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat KPU Nur Syarifah memastikan bahwa logistik untuk pilkada sudah sampai di tingkat kecamatan kemarin. Bahkan, untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau karena berada di kepulauan atau pegunungan, logistik sedang dikirim alias dalam perjalanan ke TPS.
“Secara prinsip besok H-1 (hari ini, Red) seluruh TPS sudah terbangun. Jadi, untuk H-2 ini (kemarin) posisi logistik sudah dalam perjalanan menuju TPS, terutama daerah yang mudah diakses. Sedangkan daerah yang lebih susah diakses sudah lebih dahulu dilaksanakan,” ujar Nur dalam diskusi di Forum Merdeka Barat 9 Kemenkominfo kemarin.
Coblosan Libur Nasional
Pemerintah akhirnya mengabulkan permintaan KPU untuk menjadikan hari pencoblosan pada pilkada serentak Rabu (27/6) sebagai hari libur Kemarin (25/6) Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Hari Pemungutan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tahun 2018 sebagai Hari libur Nasional. “Untuk memberikan kesempatan kepada seluruh masyarakat agar bisa menggunakan rakpilihnya,”katapresiden kemarin.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9