Jakarta – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM- Desa) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, Jawa Barat memiliki visi “Jabar Juara” dengan menerapkan Inovasi mengejar ketertinggalan tentang desa-desa.
Hal ini disampaikannya saat Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) dengan topik pembahasan Polemik Dana Desa, di Ruang Serbaguna, Gedung Kemkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Ia mengatakan, terdapat 5.312 desa di Jawa Barat, dana desa yang telah diberikan sebesar 5,7 Triliun. Dari jumlah desa tersebut ada 626 kecamatan, terdapat beberapa permasalahan yang dialami.
Dedi menguraikan permasalahan yang ada di Jabar yaitu terdapat 37 desa yang statusnya mandiri dan 48 desa masih tertinggal di tahun 2018, tingkat kemiskinan antara desa dan kota timpal, dengan tingkat kemiskinan di Desa lebih besar dari pada desa.
“Permasalahan masih timpangnya angka digitalisasi, menempati urutan ke 13 dibawah DKI Jakarta, Yogyakarta dan kalimantan. Sekitar 67 persen perangkat desa yang menerapkan sistem keuangan desa, 76 Persen Perangkat desa sesuai standar pendidikan yang ditetapkan,” katanya.
“Dari permasalahan tersebut Jabar menerapkan Strategi Desa Juara,” ujarnya.
Desa Juara terdiri dari 3 yaitu, Digitalisasi Layanan Desa, One Village One Company, dan Gerbang Desa (Gerakan Membangun Desa).
Untuk digitalisasi layanan desa yaitu bagaimana menembus dibeberapa titik Desa dalam pemasangan Wi-fi gratis dan sudah dilakukan, One Village One Company seluruh desa diharuskan memiliki Badan Usaha Milik Desa, dari 5.312 jumlah desa belum semuanya memiliki Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya Gerakan Membangun Desa.
Terakhir, Dedi menegaskan, jangan mengatakan bahwa sumber atau akar kemiskinan ada di desa, tetapi yang menjadi sumber permasalahannya adalah ketika potensi desa dengan sumber daya manusia di jauhkan.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9