Jakarta – Meski telah mengalami perlambatan ekonomi, Indonesia dinilai jauh dari resesi.Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan komposisi ekspor dan impor yang berimbang menjadi salah satu parameternya.
“Kalau dilihat komposisi ekspor dan impor masih berimbang, bergerak di 16-18 persen,” kata dia dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB), Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Meski demikian, melemahnya perekonomian bukannya tidak membuat ekspor dan impor turut melambat. Iskandar bilang, komposisi ekspor memang menurun, tetapi tidak secepat impor.
“Sehingga apabila dikalkulasikan neraca perdagangan menjadi positif,” imbuhnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2019 surplus sebesar USD161,3 juta. Surplus ini lebih kecil dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD346,2 juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan surplus kali ini didorong oleh penurunan impor Oktober sebesar 16,39 persen dibandingkan Oktober 2018. Nilai impor di Oktober sebesar USD14,77 miliar. Sementara nilai ekspornya sebesar USD14,93 miliar atau mengalami penurunan 6,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9