Jakarta — Pemerintah akan membangun jaringan penyalur atau backhaul dari sejumlah titik Palapa Ring. Pembangunan akan difokuskan di wilayah yang tidak diminati oleh operator.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif mengatakan bahwa pihaknya sempat melakukan studi yang melibatkan konsultan untuk mengetahui biaya yang harus dikeluarkan dalam menyelesaikan pembangunan di daerah yang operator belum menggelar jaringan.
Hasilnya, berdasarkan perhitungan konsultan, biaya yang harus dikeluarkan senilai Rp150 triliun untuk pembangunan serat optik yang meliputi jaringan tulang punggung atau backbone dan backhaul.
Untuk menekan besarnya biaya, kata Anang, Bakti memilih membangun backbone terlebih dahulu dan menawarkannya kepada operator. Setelah penawaran, Bakti akan membangun backhaul di daerah-daerah yang operator tidak tertarik menggelar jaringan.
“Jadi jangan buru-buru pemerintah masuk, Sebenarnya kami berbagi tugas dengan operator,” kata Anang kepada Bisnis, Selasa (15/10).
Anang menambahkan bahwa Bakti masih mencari skema yang sesuai untuk pembangunan backhaul. Menurutnya, saat ini skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) seperti proyek Palapa Ring masih menjadi skema yang terbaik.
Anang mengatakan pihaknya belum tahu jumlah titik backhaul yang akan dibangun sebab Bakti harus berkomunikasi terlebih dahulu dengan operator telekomunikasi.
“Belum ada titiknya, karena backbone-nya baru peresmian kemarin,” kata Anang.
Sementara itu, VP Regulatory Management PT Telekomunikasi Selular Andil A. Akbar menyambut positif rencana Bakti yang ingin membangun backhaul.
Dia mengatakan bahwa dalam membangun backhaul membutuhkan waktu dan biaya sebab operator perlu menggali untuk kabel.
“Hanya saja kan [dana Bakti] terbatas. Bakti harus mengatur mana yang harus didahulukan, karena banyak proyeknya,” kata Andil.
Andil mengatakan hingga saat ini perseroan belum membahas dengan Bakti mengenai pembangunan backhaul
Namun, dia memastikan bahwa Telkomsel akan menggunakan Palapa Ring Timur untuk ekspansi sekaligus memperkuat sistem antisipasi atau redundant system di wilayah Papua.
Palapa Ring Timur nantinya akan menghubungkan 449 base transceiver station (BTS) Telkomsel, yang terdiri dari 204 BTS di Papua, 89 BTS di Papua Barat, 107 BTS di Maluku, dan 49 BTS di Nusa Tenggara.
KURANGI BEBAN
Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa pembangunan backhaul dapat mengurangi beban investasi yang digelontorkan operator untuk menggelar jaringan di daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T). Selama ini operator seluler perlu menarik backhaul untuk menghubungkan jaringan akses dengan titik akhir Palapa Ring. Penarikan ini membutuhkan biaya tambahan.
Adapun, mengenai skema pembangunan backhaul, sambung Djoko, pemerintah bisa menggunakan universal service obligation (USO) yang dikelola oleh pemerintah.
Senada, Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan bahwa pembangunan backhaul menjadi wewenang Bakti, selaku pemilik program.
Bakti pun, sambungnya, tidak perlu berdiskusi dengan operator dalam penggelaran, sebab operator akan mengikuti jaringan backhaul yang digelar oleh Bakti.
“Pintar-pintar Bakti saja mengembangkannya seperti apa, yang masuk perhitungannya operator,” kata Danny. Head Corporate Communication PT Indosat Tbk. Turina Farouk mengatakan bahwa Indosat akan menggunakan Palapa Ring untuk menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum terhubung oleh serat optik. Indosat menyambut positif peresmian Palapa Ring hari ini, termasuk mengenai rencana Bakti dalam pembangunan backhaul.
Sementara itu, Group Head Corporate Communication PT XL Axiata Tbk., Tri Wahyuningsih mengatakan untuk memikat operator agar bersedia menyewa Palapa Ring, sebaiknya Bakti juga mempertimbangkan mengenai skema penurunan harga sewa.
Harga sewa yang tinggi menjadi salah satu alasan operator enggan menyewa sistem komunikasi kabel laut yang telah rampung tersebut.
“Terkait harga, seharusnya ada terobosan dengan memberikan harga yang sangat terjangkau demi melayani masyarakat dan meningkatkan ekonomi,” kata Ayu.
Meski demikian, lanjutnya, langkah Bakti yang berniat membangun jaringan backhaul patut diapresiasi.
Telkomsel akan menggunakan Palapa Ring Timur untuk ekspansi sekaligus memperkuat sistem antisipasi atau redundant system di wilayah Papua.
Menjadi yang terupdate, dengan berlangganan setiap postingan artikel terbaru Forum Merdeka
Barat 9